Tren teknologi komunikasi dunia saat ini mengarah pada koneksi tan-pa kabel atau wireless. Instalasi dan perawatan yang murah dan mudah, ketersediaan jalur yang tak terbatas, serta fl eksibilitas yang tinggi, men-jadikan koneksi wireless sebagai pilihan ideal saat ini.

Menurut catatan badan intelijen AS, CIA, pada 2005 terdapat 12,772 juta sambungan telepon kabel, dan 46,91 juta sambungan telepon selu-lar. Pada akhir tahun 2007, pengguna telepon selular di tanah air diharap-kan tumbuh menjadi 80 juta, jauh meninggalkan jumlah sambungan telepon kabel.


Pertumbuhan yang sangat pesat tersebut dipacu oleh sifat alami koneksi wireless yang murah, mudah, tak terbatas, dan fl eksibel. Demikian pula dengan koneksi LAN (local area network), dan Internet (khususnya yang menghubungkan pengguna akhir ke ISP), mulai dikuasai tipe koneksi tanpa kabel ini yang kita ke nal dengan istilah wireless LAN.

Apa itu Wireless LAN?


Secara sederhana, wireless LAN dapat dipahami sebagai tipe jaringan yang menggunakan gelombang radio sebagai media penyaluran data, yang menggantikan fungsi kabel. Tiap-tiap client dihubungkan melalui access point (AP), yang berfungsi mirip seper ti hub pada tipe jaringan ethernet konvensional.Frekuensi yang umum digunakan oleh wireless LAN saat ini adalah 2,4 GHz dan 5,8 GHz, yang disebut juga dengan ISM (Industrial, Scientific, Medical) Band. FCC (Federal Communication Commission) mengalokasikan frekuensi ini khusus untuk keperluan industri, sains, dan kedokteran.

Secara internasional, frekuensi 2,4 Ghz dan 5,8 GHz termasuk ke dalam wilayah bebas lisensi, yang dapat digunakan bersama-sama oleh masyarakat. Dengan demikian, siapa pun dapat menggunakan frekuensi ini dengan bebas, tanpa harus mendapatkan lisensi terlebih dahulu.

Teknologi wireless LAN berkembang, dari yang semula digunakan un-tuk menghubungkan point-to-point, menjadi point-to-multipoint, dan sebaliknya. Penetrasi wireless LAN ini didorong sekaligus menjadi solusi dari keterbatasan infrastruktur komunikasi berbasis kabel di Indonesia. Bahkan di negara-negara maju, mulai dikembangkan teknologi wireless LAN yang tidak lagi menggunakan gelom-bang radio, melainkan sinar laser atau yang disebut dengan istilah fi berless.

Jika gelombang radio digunakan untuk menggantikan kabel telepon, maka sinar laser digunakan sebagai pengganti kabel serat optik. Dunia sepertinya mulai bergerak menuju era komunikasi tanpa kabel, baik kabel tembaga maupun serat optik.

Spesifi kasi Wireless LAN

Spesifikasi atau standar-standar wireless LAN dikembangkan oleh ke-lompok kerja 11 IEEE LAN/MAN Standards Committee (IEEE 802), dan dicatat dalam standar IEEE 802.11. Saat ini telah terjadi beberapa pengembangan standar wireless LAN, atau yang disebut dengan amandemen standar IEEE 802.11.

Amandemen yang digunakan oleh pengguna Internet untuk perkantoran dan perumahan adalah standar IEEE 802.11 (a/b/g). Perbedaan antar ketiga standar terletak pada modulasi transmisi, yang menentukan kapasitas layanan dari masing-masing standar.

Standar IEEE 802.11 a bekerja pada frekuensi 5,8 GHz, sedangkan IEEE 802.11 b dan g berada di frekuensi 2,4 GHz. IEEE 802.11 a dan g mendukung transmisi data
hingga 5,4 Mbps, sedangkan IEEE 802.11 b menyediakan kapasitas hingga 11 Mbps. IEEE 802.11 g memiliki backward compatible dengan IEEE 802.11 b, karena berada dalam frekuensi yang sama.

Selain itu, terdapat kelompok industri yang membangun aliansi untuk sama-sama mengembangkan perangkat wireless berdasarkan IEEE 802.11, yang menamakan diri mereka Wi-Fi Alliance. Awalnya mereka mengembangkan perangkat yang mendukung wireless LAN untuk mobile computing seperti laptop. Na-mun, seiring dengan perkembangan wireless LAN, Wi-Fi Alliance juga mengembangkan perangkat untuk VoIP, konsol game, bahkan sampai pada peralatan elektronik rumah tangga, seperti televisi, DVD player, dan kamera digital.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan-kelebihan wireless LAN telah dijabarkan dalam penjelasan di atas, yakni menawarkan teknologi jaringan tanpa kabel yang murah, mudah, tak terbatas, dan fleksibel.

Sebagaimana teknologi lainnya, wireless LAN menyimpan kekurangan jika dibandingkan dengan teknologi jaringan sebelumnya yang berbasis kabel. Kekurangan tersebut justru terletak pada kelebihannya, yaitu penggunaan frekuensi bersama.

Isu utama penggunaan frekuensi publik ini adalah interferensi antar perangkat dan pengguna. Untungnya setiap perangkat wireless LAN yang ada sekarang telah dilengkapi dengan mekanisme, dan fitur untuk mengurangi kemungkinan interferensi.

Untuk mengatasi interferensi antar pengguna, diperlukan kesadaran moral untuk menghormati kondisi eksisting, dengan tidak mengganggu jaringan yang telah terpasang sebelumnya.

Selain itu, masalah keamanan wireless LAN masih menjadi perhatian serius pengguna jaringan ini. Kemudahan instalasi dan ketersediaan perangkat wireless LAN, banyak menjadikan tipe jaringan ini menjadi rawan penyusupan, penyadapan, dan gangguan-gangguan lainnya dari para hacker dan cracker.

Related Posts