Sebelum lanjut ke masalah cashflow, perlu kiranya Saya lampirkan PSAK No.2 tentangLaporan Arus Kas.
Seperti dijelaskan dalam PSAK No.2 tersebut di atas, Metode penyusunan Cashflow ada 2 :
- Metode Langsung (Direct Method)
- Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Semua metode di atas membagi penerimaan dan pengeluaran kas dalam 3 aktivitas utama : Pendanaan, Investasi, Operasi
Perbedaan utama dari 2 metode penyusunan cashflow adalah :
Metode Langsung | Metode Tidak Langsung |
Laporan Cashflow disusun dari buku kas/bank | Laporan Cashflow disusun dari Laporan KEUANGAN (Neraca & LR) |
Karena disusun berdasarkan buku kas, pada saat pencatatan setiap transaksi kas, harus langsung digolongkan dalam ke-3 jenis aktivitas. Tujuannya untuk mempermudah penyusunan. | Tidak diperlukan penggolongan pada setiap transaksi kas. Pengelompokan aktivitas transaksi disusun berdasarkan akun/rekening dalam laporan Keuangan. |
Cara Penyusunan Cashflow
Metode Langsung
Seperti dijelaskan dalam tabel perbedaan tersebut di atas, Metode langsung disusun berdasarkan buku kas/bank.
Untuk mempermudah penyusunan Laporan Arus Kas, dalam buku kas yang kita buat harus ditambah kategori AKTIVITAS.
Contoh sederhananya seperti ini :
Tanggal | No. Bukti | Keterangan | Debit | Kredit | Aktivitas |
Pada saat penyusunan laporan arus kas di akhir periode , kita tinggal mengelompokkan transaksi berdasarkan aktivitasnya selama 1 periode tersebut.
Format laporan aruskas nya bisa seperti pada contoh lampiran file yang saya sertakan disini.
METODE TIDAK LANGSUNG
Penyusunan metode tidak langsung berdasarkan Laporan Keuangan ; Neraca dan LR..
Untuk menyusun laporan arus kas, kita harus sudah memiliki 2 laporan keuangan, yaitu periode sekarang/current, dan periode sebelumnya.
1. Cara penyusunannya cukup dengan membandingkan angka periode sekarang dengan periode sebelumnya (Angka periode sekarang dikurangi angka periode sebelumnya)- Untuk ilustrasi, saya lampirkan dalam file Arus Kas Metode Tidak Langsung.PDF
2. Setelah kita membuat angka perbandingan, langkah selanjutnya mengelompokkan akun dalam aktivitas kas. Biasanya, Pengelompokannya adalah :
- Aktivitas Operasi : Laba Usaha, Kelompok Akun Aset lancar dan Kewajiban Lancar (kecuali Deposito/Investasi Jangka Pendek)
- Aktivitas Investasi : Kelompok akun Aset Tetap, Kelompok Akun Investasi Jk Pendek/Deposito, Kelompok Modal
- Aktivitas Pendanaan : Kelompok Akun Kewajiban Jangka Panjang.
3. Susun angka perbandingan tersebut (angka hasil pengurangan periode sekarang vs sebelumnya ) dalam kelompok-kelompoknya, lalu jumlahkan.
4. Angka total dari masing-masing kelompok ditambah saldo awal kas, harus sama dengan saldo akhir kas.
Note : Permasalahan utama dalam penyusunan laporan aruskas metode tidak langsung adalah “bingung” menentukan angka positif atau negatif. Jika mengalami hal seperti ini, maka kembalikan ke logika dasar KAS. Contoh :
Akun | 2010 | 2009 | Selisih | |||
Piutang | 2.265.544.757 | 2.038.796.965 | 226.747.792 | |||
Hutang | 129.200.000 | 80.406.751 | 48.793.249 | |||
Logika dasar kas :
Jika Piutang bertambah, maka Kas Berkurang.
Demikian juga sebaliknya, Jika Hutang Bertambah ==> Kas Bertambah
Jika Piutang bertambah, maka Kas Berkurang.
Demikian juga sebaliknya, Jika Hutang Bertambah ==> Kas Bertambah
Dalam contoh tabel di atas, Piutang 2010 > Piutang 2009, artinya ada penambahan piutang. Maka, angka selisih piutang tersebut di masukkan dalam laporan arus kas dalam posisi minus .
Untuk posisi Hutang, Hutang 2010 > Hutang 2009, artinya ada penambahan hutang. Maka, angka selisih hutang tersebu di masukkan dalam laporan arus kas dalam posisi positif.
Demikian seterusnya.
Artikel sebelumnya : Laporan Arus Kas
mintak dung
ReplyDeleteMinta apa yah?
ReplyDeletegan minta email atau pin bb atau nope dong, aku buat cash flow indirect hasilnya gak cocok mulu, bisa di help dong.. heee
ReplyDelete