Sebenarnya saya tidak begitu suka dengan genre film seperti ini; horor atau thriller buatan dalam negeri. Selain audionya yang suka ngagetin, tapi gak nyambung dengan visualnya,  kebanyakan film jenis ini lemah di penceritaan dan gagap akting dari pelakonnya.


Artis senior Christine Hakim yang membuat saya berminat untuk datang ke bioskop. Tumben banget seorang Christine Hakim main di film horor beginian. Pasti ada yang spesial dari Perempuan Tanah Jahanam ini.

Benar saja, film berdurasi 104 menit ini bener-bener jahanam!!!

Disepanjang durasinya membuat saya gelisah dan merasa tak nyaman. Ingin meninggalkan ruang bioskop tapi penasaran dengan guliran kisahnya. Semacam bisul yang meradang tapi enggan untuk dipencet. Benar, seperti itu rasanya.

Filmnya sih gak horor-horor banget,  lebih ke thriller misteri dengan kearifan lokal.

Jump scare gak penting masih sedikit ada. Dan inilah yang justru menjadi nilai minus dari PTJ. Penampakan hantu-hantu pun masih ada, tapi tidak mengagetkan dan mengerikan  seperti film horor lokal biasanya.

Kekuatan cerita dan cara bertuturnya yang membuat film ini menegangkan sekaligus bikin penasaran. Apalagi didukung akting memukau dari Tara Basro, Marissa Anita, dan Christine Hakim.

Selain itu, set lokasinya langsung mengingatkan saya pada kisah horor populer "KKN Di Desa Penari". Benar saja, setelah saya browsing sana-sini,  syuting film ini memang dilakukan di desa-desa sekitar Malang, Gempol, Lumbang, Bromo, Lumajang, Ijen, dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Ceritanya?

Saya tidak ingin mengingat ceritanya kembali. Berkali-kali saya berusaha meyakinkan diri saya sendiri, cerita ini hanya fiksi. Bukan nyata atau berdasarkan kejadian nyata. Apalagi untuk menontonnya kembali. Saya tidak ingin itu. Cukup sekali saja.

Buat yang belum nonton, buruan nonton film horor yang berbeda ini. Tapi ingat, jangan bawa anak di bawah usia 17 tahun. Serius, JANGAN!

Related Posts