“Apakah anda bisa mengoperasikan salah satu Program Akuntansi Komputer?” tanyaku.
“Tidak bisa, pak.”
“Apakah waktu menempuh pendidikan tidak diajarkan materi itu?”
“Tidak diajarkan. Bukan karena sekolah kami tidak punya komputer. Sekolah sudah mendapat bantuan komputer dari pemerintah. Tapi, Listrik belum masuk ke sekolah kami. Jadi Program Akuntansi Komputer hanya diajari pengenalan dasar saja.” Jawabnya polos.
“Hah?????”
aku hanya bisa menahan geli atas jawaban itu.
Program pemerintah yang dirancang untuk mencerdaskan rakyat dengan cara pemerataan fasilitas penunjang sekolah telah dilaksanakan dengan penuh semangat. Saking semangatnya hingga tak memperhatikan sarana dan prasarana yang telah dimiliki sekolah.
Ini adalah sesuatu yang menurutku lucu sekali. Ibarat kita memberikan novel pada orang buta. Bagaimana mungkin dia bisa membaca novel itu, sementara untuk melihat saja tidak bisa. Kecuali novel itu telah menggunakan huruf braille.
Dan ini terjadi di bumi kita, INDONESIA.
Program pemerintah yang dirancang untuk mencerdaskan rakyat dengan cara pemerataan fasilitas penunjang sekolah telah dilaksanakan dengan penuh semangat. Saking semangatnya hingga tak memperhatikan sarana dan prasarana yang telah dimiliki sekolah.
Ini adalah sesuatu yang menurutku lucu sekali. Ibarat kita memberikan novel pada orang buta. Bagaimana mungkin dia bisa membaca novel itu, sementara untuk melihat saja tidak bisa. Kecuali novel itu telah menggunakan huruf braille.
Dan ini terjadi di bumi kita, INDONESIA.