Jadi gini, suatu hari, sepulang dari kantor klien, si auditor berjalan cepat melintasi tepi sungai, ketika terdengar suara panggilan. Setelah auditor mengamati sekeliling, sambil memastikan semuanya sudah di cross-footing, ternyata suara itu berasal dari seekor kodok.

"Hai tunggu," kata si kodok, "Aku sebenarnya putri yang cantik, tapi sedang dikutuk. Tapi kalau kamu menciumku, aku bisa jadi putri lagi. Ciumlah aku!"

Dengan hati-hati si auditor memungut si kodok, lalu memasukkannya ke saku jaketnya.

Si kodok berteriak, "Hai, ciumlah aku! Kalau aku sudah jadi putri, aku mau jadi pacarmu semalam."

Si auditor cuma tersenyum kecil.

"Iya deh, nggak semalam. Seminggu penuh deh!!!" teriak si kodok.

Si auditor senyum lebar, mengeluarkan kodok dari saku, mengelus-elusnya, kemudian memasukkan kembali ke saku.

Si kodok berteriak putus asa, "Ya deh, aku mau jadi pacar kamu seumur hidup. Tapi cium aku dong. Nanti aku jadi putri yang cantik sekali, yang akan menemani kamu selamanya."

Akhirnya si auditor buka suara juga. "Hey. Tahu nggak. Aku ini auditor. Aku nggak punya waktu buat pacaran. Tapi punya kodok yang bisa bicara, keren juga, kan?"

Related Posts