Anda sedang bekerja di sebuah perusahaan sebagai asisten manajer. Keesokan harinya manajer Anda meninggal, keracunan, dipecat, atau diculik oleh alien dan tiba-tiba direktur utama menepuk pundak Anda sambil mengatakan “Selamat datang, Pak Manajer”

Keputusan memang bukan berada pada rasionalitas, tapi pada kesempatan, kesingkatan dan lintasan pikiran. Pertanyaan seperti : Apakah Soekarno menjadi pemimpin bersejarah ataukah sejarah yang melahirkan pemimpin bernama Soekarno?. Pemimpin atau keputusan selalu dilakukan dengan penuh subjektivitas. Dalam pomeo SDM sering dijelaskan. Seluruh alasan dalam pengambilan keputusan atas sumber daya manusia adalah entiti rasional, yang tidak rasional hanya satu : keputusan itu sendiri. Dan, tampaknya dunia hidup bukan atas alasan rasional, tapi ada untuk memahami ketidakrasionalan dalam dimensi-dimensi hakikinya.

Di kehidupan sehari-hari memegang tanggung jawab secara mendadak pun sering terjadi, mendadak harus presentasi tugas karena presentator mendadak sakit, menjadi pembicara ketika pembicara yang ditunggu-tunggu tidak datang, menemukan anak kecil yang kesesat di pusat perbelanjaan, didatangi seorang wanita yang mengatakan “mas saya hamil!”, didatangi seorang pria yang mengatakan “mas saya juga hamil”(loh ???)

Accidental Leader bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. semua itu terjadi secara mendadak dan diluar apa yang pernah kita pikirkan. Hal pertama yang terjadi pada diri kita adalah detak jantung yang berdetak amat cepat. Pikiran kita mungkin akan kosong seakan-akan syaraf di seluruh tubuh berhenti dan dunia telah berhenti berjalan. Kita hanya memiliki waktu yang singkat untuk segera melakukan perubahan.

Ketika menjadi seorang Accidental Leader, ada 2 kemungkinan yang akan terjadi. Kita sukses menjalaninya atau kita gagal menjalaninya. Jika kita sukses menjalankannya sudah pasti kita akan mendapatkan penghargaan yang amat tinggi dari segala pihak. Namun yang terjadi jika gagal menjalankannya adalah tidak hanya kerugian gagal menjalankannya tapi sudah pasti Kita tidak akan pernah lagi menjadi Accidental Leader.

Bisa jadi Accidental Leader adalah apa yang kita kenal dengan istilah risiko. Anda berhasil menanganinya maka return yang Anda dapatkan amat tinggi, gagal melaksanakannya mendapat loss yang juga tinggi. High Risk High Return.

Buat sebagian orang, accidental leader adalah ketertiba-tibaan, sebuah sentakan bagi kehidupan. Dalam hati, saya sering bertanya, ketika melihat sikap dan sebuah perilaku dari sejumlah rekan di sekitar. Kita sebenarnya tidak pernah tahu, apa yang sedang dipersiapkan oleh Allah terhadap hambaNya. Boleh jadi sebenarnya, accidental leader tidak lebih dan tidak kurang, kehadiran seseorang menjadi pemimpin yang hadir dari satu letupan peristiwa dalam satu rencana besarNya. Ini terjadi baik dalam lingkup terkecil dari satu lingkungan sampai pada ukuran-ukuran pemimpin dunia.

Kuasa Tuhanlah yang menghendaki kita menjadi seorang Accidental Leader. Tuhan tidak pernah memberikan tanggung jawab kepada hambanya jika hambanya tidak bisa menghadapinya.

Sekarang pilihan kita hanyalah satu, jangan pernah menolak menjadi seorang Accidental Leader. Kita pasti memiliki kemampuan untuk menghadapinya. Menolak menjadi seorang Accidental Leader sama saja dengan menolak kesempatan untuk menjadi lebih baik di masa mendatang.

Repost dari berbagai Sumber




Jika anda ingin mengajukan pertanyaan, diskusi, atau kritikan dan Saran silahkan klik d i s i n i

Bagikan/Simpan/Bookmarks


Related Posts